CV. ALFIEL ELECTRONIC

fire alarm conventional

Fire Alarm Conventional system.

Fire alarm conventional adalah jenis fire alarm yang paling sederhana. Fire alarm conventional ini tidak dapat mengirimkan informasi address atau ID secara spesifik yang diterima oleh detector. Sehingga cocok sekali untuk gedung yang tidak memiliki ruang yang kompleks dan banyak. Fire Alarm jenis ini hanya mampu menginformasikan tempat terjadinya bahaya kebakaran hanya melalui zona atau loop, tanpa mengetahui detector mana yang terpicu.

Pada fire alarm conventional ini, detector terhubung dengan control panel menggunakan kabel. Detector akan mendeteksi kepekatan asap ataupun suhu panas yang naik secara signifikan, lalu detector akan mengirimkan sinyal bahaya ke control panel, dan contorl panel akan membunyikan alarm bell.

Cara instalasi system fire alarm conventional

instalasi fire alarm conventional

Pada system fire alarm conventional nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan dengan Panel Fire Alarm Conventional pada terminal yang berlabel L dan C juga. Tergantung dari jumlah Loop-nya, maka pada terminal tertulisL1, L2, L3 dan seterusnya. Hubungan antar detector satu dengan lainnya dilakukan secara paralel dengan syarat tidak boleh bercabang. Artinya harus ada titik awal dan ada titik akhir. Perhatikan Gambar di atas.

Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik inilah detector fire terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir ini dipasang satu buah EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi yang benar adalah EOL Resistor ini dipasang di ujung loop, bukan di dalam Control Panel. Jumlahnyapun hanya satu EOL Resistor pada setiap loop.  Oleh sebab itu bisa pula dikatakan, bahwa 1 Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor End of Line (EOL Resistor).

Fungsi EOL resistor adalah sebagai penyalur atau pembaca sinyal supervisi. Seperti diketahui, semua sistem alarm bekerja berdasarkan ada tidaknya sinyal supervisi dalam satu loop. Loop sendiri diartikan sebagai satu lintasan listrik dimana di sana ada satu titik berangkat dan satu titik akhir (tujuan).

Katakanlah titik awal adalah A dan titik akhirnya adalah B. Dalam dasar-dasar rangkaian listrik (hukum Ohm) diketahui, bahwa arus listrik akan mengalir dalam satu loop tertutup yang dalam hal ini dari A ke B. Karakteristik loop sendiri akan menentukan kondisi fire alarm. Pada kondisi loop Normal (artinya kabel tidak putus dan detector tidak ada yang dilepas), maka resistor EOL ini akan “terbaca” oleh panel control. Hal itu dikarenakan tegangan pada EOL resistor tidak lain adalah tegangan A – B. Jika ada kabel yang putus. Maka, dalam kondisi ini loop akan dikatakan terbuka (Open). Oleh karena terbuka, maka tegangan A-B akan hilang alias nol. Kondisi ini oleh panel control diterjemahkan sebagai Trouble yang secara periodik membunyikan buzzer pada panel.  Sedangkan kondisi terakhir disebut loop Short, yaitu disebabkan oleh adanya detector yang mendeteksi gejala kebakaran, misalnya panas dan asap. Pada kondisi ini, panel alarm akan menyatakan sebagai Fire, dan bell alarm akan berbunyi.

Adapun mengenai penggunaan istilah conventional, maka istilah  ini adalah untuk membedakannya dengan sistem Addressable. Pada sistem conventional, setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa (bukan data yang mengirimkan ID khusus).

Butuh Fire Alarm?

Kami menyediakan berbagai produk fire alarm. Kami juga melayani konsultasi untuk pemasangan fire alarm di gedung Anda. Pemasangan Fire Alarm tidak bisa sembarangan, harus dengan tehnisi yang memang berpengalaman.

Jangan sungkan untuk menghubungi kami. Kami akan memberikan solusi terbaik untuk menyelamatkan aset berharga Anda. Ingat, bahwa Fire Alarm adalah bagian terpenting untuk perlindungan aset Anda.